Wisata ke alam yang masih alami semakin banyak diminati banyak orang. Kalau ingin lebih dekat ke alam mungkin bisa dicoba liburan ke Ranu Kumbolo yang terkenal masih sangat alami dan terjaga. Apalagi kalau untuk menunju danau itu penuh dengan pendakian yang menantang. Yah itung-itung olah raga dan wisata dalam satu paket kegiatan. Jangan khawatir karena dijamin selama perjalanan pendakian untuk menuju danau itu penuh dengan pemandangan yang indah. Jadi jangan lupa membawa kamera.
Ranu Kumbolo yang dikelilingi oleh perbukitan yang hijau. |
Ranu Kumbolo berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tepatnya di lereng Gunung Semeru. Sebenarnya Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau air tawar yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tepatnya diantara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Kalian mungkin masih ingat dengan film 50 cm yang pernah menjadi film yang digandrungi, bahkan setelah film ini tayang peminat pendakian ke Gunung Semeru membludak. Film 50 cm telah menularkan wabah mendaki ke puncak Gunung Semeru di Mahameru. Dari sekian orang yang terkena wabah virus pendakian itu justru jadi pencinta alam sejati, tetapi ada juga yang sekedar dadakan saja.
Para pendaki sedang mempersiapkan tenda untuk bermalam. |
Yah mungkin tidak harus ke puncak Mahameru yang ada di Gunung Semeru. Puncak Mahameru adalah puncak tertinggi di pulau Jawa. Bagi para pendaki pendakian ke Gunung Semeru seakan destinasi wajib untuk di capai, tetapi untuk wisatawan yang hanya sekedar untuk menikmatii pemandangan danau, ke Ranu Kumbolo saja sudah cukup memuaskan. Dijamin puas apalagi dengan menginap semalam menggunakan tenda di sisi danau itu.
Ranu Kumbolo terlihat dari atas lereng pendakian. |
Telaga ini menjadi tempat favorit yang menjadi tempat transit dan tempat berkumpulnya para pendaki menuju puncak Gunung Semeru, tepatnya setelah pos keempat. Setelah lelah berjalan selama 4-5 jam melewati medan yang cukup melelahkan dan ketinggian yang lumayan kita akan sampai ke Ranu Kumbolo.
Ranu Kumbolo ini bukan danau biasa jadi begitu melihat beningnya air disana jangan buru-buru membenamkan diri di danau. Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan Sahabat Relawan Semeru tidak memperbolehkan pendaki untuk mandi di telaga tersebut. Ingat keselamatan adalah nomor satu.
Luasnya mencapai 15 hektar. Danau Ranu Kumbolo juga menjadi sumber air bersih bagi para pendaki gunung Semeru. Danau ini berada di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut. Jadi sangat cocok untuk transit dan istirahat dengan mendirikan tenda.
Sambil istirahat, Anda bisa memasak untuk makan atau sekedar minum kopi hangat di iklim yang sangat sejuk. Sambil menikmati keindahan Danau Ranu Kumbolo. Selain itu di lokasi ini Anda bisa melihat kemegahan sunrise yang muncul dari balik bukit.
Saat malam tiba, hamparan langit dimalam bener-bener membuat surprise. Para pendaki akan melihat gugusan bintang dari galaksi Bima Sakti yang lebih terlihat jelas, apalagi pada saat cuaca cerah tanpa awan. Hal ini sulit kita saksikan pada saat kita ada di kota, karena lampu-lampu dari permukaan bumi mengalahkan sinar dari bintang-bintang di langit.
Untuk mencapai lokasi ini bisa menggunakan jalur udara menuju Malang melalui Bandara Abdurrahman Saleh. Anda juga bisa naik kereta ke stasiun kota baru. Setelah sampai di Malang, Anda bisa mencari angkutan umum dengan jurusan Desa Tumpang. Dari sini kita bisa menyewa mobil SUV untuk bisa sampai ke sana dan memulai pendakian, tentunya dengan guide yang sudah menjadi satu dengan penyewaan SUV.
Sebelum mencapai Ranu Kumbolo kita akan mencapai sebuah desa yang bernama Desa Ranu Pane. Di desa ini adalah desa terakhir yang ada penduduk pada ketinggian 2100 mdpl. Di sini terdapat Pos Perizinan dan Pengecekan bagi semua pengunjung yang akan ke Ranu Kumbolo atau juga ke puncak Mahameru. Di sini kita akan mengurus surat izin sejenak agar pengunjung yang masuk ke wilayah pendakian dapat di data, untuk kewaspadaan kalau ada hal yang tidak diinginkan. Di pos ini juga terdapat petugas untuk pertolongan dan bantuan kalau ada sesuatu musibah yang tidak diharapkan.
Sebelum masuk ke Ranu Kumbolo saat pendakian 5 km (perkiraan masa tempuh 90 menit dengan berjalan normal) sebelum sampai ke Ranu Kumbolo akan ada panorama dinding batu yang indah setinggi 100 meter.
Untuk memasuki kawasan Ranu Kombolo dikenakan tiket sebesar Rp. 17,500 rupiah per hari dan Rp. 22,500 rupiah per hari untuk hari libur, sedangkan wisatawan asing biayanya sebesar Rp. 207,500 rupiah per hari, jika hari libur seharga 307,500 rupiah per hari.
Pagi hari menjelang munculnya pajar di Ranu Kumbolo yang sangat berkabut. |
Oh kalau ingin ke Ranu Kumbolo harus membawa baju jaket karena suhunya cukup dingin. Perkiraan suhu udara dilokasi Ranu Kumbolo saat siang hari adalah 15 -21 derajat celcius, sedangkan pada malam hari suhu udara berkisar 3-8 derajat celcius. Pada saat agak ektrim bisa mencapai -5 derajat celcius.
Oh ya ada hal menarik lainnya di Ranu Kumbolo yaitu adanya sebuah prasasi masa lalu. Dalam prasasti itu tersebutlah sebuah nama "Mpu Kameswara Tirtayasa". Prasasti ini diperkirakan dari masa Kerajaan Kediri yang berkuasa pada 1117 M - 1130 M. Prasasti ini berisi bahwa air yang ada di Ranu Kumbolo adalah air suci.
Oke selamat berwisata!
The Indonesia Adventure Team Writter
Tag. : Gunung Semeru, Semeru, Ranu Kumbolo, Danau, spesial, wisata alam, Mahameru, Jatim, Lumajang, Jawa Timur, Wisata Jawa Timur, mendaki, pendakian Semeru, gunung, Tengger