Kabupaten Way Kanan merupakan daerah di Lampung yang berada di paling utara dan bersebelahan dengan Kabupaten Oku Timur yang masuk ke Provinsi Sumatra Selatan. Daerah yang banyak dijuluki sebagai daerah 1001 air terjun ini banyak menyimpan pesona yang belum banyak tersingkap.
Ada beberapa destinasi di Kabupaten Way Kanan yang sudah banyak dikenal luas oleh masyarakat Lampung, seperti air terjun Curup Gangsa dan Curup Kereta yang berada di Kecamatan Kasui, juga Putri Malu yang ada di Banjit. Tiga destinasi ini sudah banyak dikenal luas dan photonya juga banyak di media sosial, seperti di Instagram.
Curup Gangsa di Kabupaten Way Kanan di lihat dari atas. |
Sebenarnya Kabupaten Way Kanan tidak hanya memiliki tiga destinasi itu saja tetapi banyak lagi destinaswi wisata air lainnnya, tetapi benar-benar masih alami dan belum banyak dikenal oleh masyarakat. Selain air terjun Kabupaten ini juga memiliki potensi wisata air berupa sungai dan alam perbukitan yang indah. Kabupaten Way Kanan juga tidak jauh dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang melalui Lampung Barat yang bersebelahan dengan Kecamatan Banjit.
Dinding bebatuan Curup Gangsa terlihat kokoh dan terdiri dari bebatuan yang tua. |
Keunikan lainnya selain alamnya yang indah Kabupaten Way Kanan juga memiliki kampung-kampung tua yang unik dan memiliki sejarah yang panjang pada masa lalu. Kampung-kampung tua tersebut terdapat rumah-rumah adat Lampung dengan model panggung terbuat dari kayu-kayu yang kokoh dan kuat. Berbagai model rumah adat Lampung itu sangat instagramable. Salah satunya ada di Kampung Wisata Gedung Batin yang ada di Kecamatan Blambangan Umpu. Untuk kali ini kita fokus saja dulu ke destinasi Curup Gangsa yang sudah sangat terkenal di masyarakat Lampung.
Banyak pengunjung yang mengabadikan moment dengan berphoto. |
Kontur pegunungan dan berbukitan merupakan ciri khas di Kecamatan Kasui dan Kecamatan Banjit di Way Kanan, sehingga wajarlah banyak curahan air yang mengalir melalui perbukitan akan membentuk air terjun dan sungai yang indah.
Asal mula Air terjun Curup Gangsa berasal dari patahan sungai Way Tangkas yang bersumber dari Bukit Punggur di Kecamatan Rebang Tangkas mengalir melalui beberapa desa di Rebang Tangkas dan Kasui seperti Tanjung Kurung dan Lebak Peniangan. Salah satu tebing yang tinggi tempat jatuhnya air mengalir berada di bawah kaki bukit Desa Tanjung Raya. Curahan air terjun ini oleh masyarakat setempat di sebut Curup Gangsa. Curup itu berasal dari istilah lokal yang artinya air terjun.
Pemandangan Curup Gangsa dari air mengalir di sungai |
Untuk menuju ke Desa Tanjung Raya ini kalau dari Bandar Lampung terlebih dahulu kita menuju Kecamatan Baradatu Way Kanan. Jarak tempuhnya memang lumayan jauh 160 km yang ditempuh selama kurang lebih 4 jam perjalanan melalui tol, kalau tidak melalui tol masa tempuhnya bisa lebih lama.
Sesampai di Kecamatan Baradatu bisa istirahat sejenak karena pusat pasar dan keramaian ada disini, bisa membeli makanan atau sekedar berhenti sejenak sambil menikmati suasana di Kabupaten way Kanan. Dari sini perjalanan dilanjutkan lagi ke Kecamatan Kasui melalui jalan lintas tengah sampai ke Simpang Empat di Kecamatan Blambangan Umpu.
Air sungai Gangsa yang segar dari pegunungan di Bukit Punggur. |
Dari Simpang Empat ini belok kiri menuju arah Kecamatan Kasui. Ikuti jalur jalan ini sampai dengan Pasar Kasui dengan jarak tempuh sekitar 12 km. Dari Pasar Kasui ini perjalanan dilanjutkan terus ke arah barat, akan banyak ditemui petunjuk jalan untuk menuju Curup Gangsa berupa plang yang dipasang dijalan. Perjalanan kurang lebih 15 km untuk sampai ke destinasi yang kita tuju, sebelum kita disambut dengan gerbang yang kita lalui dengan tulisan “Selamat Datang ke Curup Gangsa” di Kampung Kota Way.
Banyak pemandangan indah yang akan kita lalui di Kecamatan Kasui. |
Selama perjalanan kita akan banyak melihat perbukitan yang indah. |
Kampung Kota Way berada sejauh 15 km dari Pasar Kasui yang merupakan pusat Kecamatan Kasui. Oh iya sebenarnya kalau kita mau ke Curup Kereta yang merupakan salah satu destinasi yang terkenal juga cukup hanya 2 km saja, tapi kali ini kita akan ke Curup Gangsa lanjut walau jaraknya lebih jauh.
Setelah sampai di Kampung Kota Way kita akan melalui gerbang diperjalanan dilanjutkan lagi sekitar 500 meter untuk menuju lokasi parker kendaraan. Mobil dan motor diparkir diatas, karena akses untuk menuju Curup Gangsa sangat terjal dan tinggi untuk dituruni.
Di lokasi ini kita mulai merasakan hawa yang sejuk dan udara segar. Selain itu kita juga akan menemukan loket untuk pembelian tiket masuk seharga Rp. 5000 per orang, sangat murah sekali ya? Destinasi ini dikelola oleh Kampung dan warga sekitar.
Selanjutnya kita akan turun kebawah melalui tangga yang sudah disemen permanen sehingga mudah untuk dilalui. Suara gemuruh air terjun sudah terdengar dengan jelas dan kita juga sudah dapat melihat keindahan Curup Gangsa yang memukau dari tangga ini. Tangga ini cukup panjang dan tinggi, sehingga bagi orang tua atau anak-anak sebaiknya diawasi takut jatuh atau kelelahan.
Fasilitas jembatan untuk menyeberangi sungai Curup Gangsa |
Sesampai dibawah kita akan melihat pesona Curup Gangsa dengan embun dari air terjun yang jatuh dari tempat ketinggian. Sesampai di lokasi ini kita bisa memilih tempat menaruh barang ada yang diatas dan juga dibagian bawah. Di bagian bawah ada fasilitas pondok-pondok yang sudah disediakan untuk wisatawan. Ada juga pondokan yang untuk lesehan, apalagi kalau dari rumah sudah membawa alas sendiri. Untuk yang diatas hanya berupa pondokan dengan atap bulat dan tempat duduk dari kayu, tetapi pondokan ini sangat dekat dengan air terjun sehingga bisa menikmati pemandangan dengan lebih baik.
Sungai dari aliran curup ini sangat deras dengan bebatuan hitam yang besar-besar. Hati-hati untuk berpindah-pindah disini karena ada batuan yang basah dan licin. Untuk duduk dan berjalan ke tempat lain pilih batuan yang kering saja. Di bebatuan ini saja sudah cukup asik untuk duduk atau selfie bersama teman atau keluarga.
Jembatan gantung Curup Gangsa yang terbuat dari bambu. |
Di area sungai Gangsa ini juga ada fasilitas jembatan yang bisa kita gunakan untuk menyeberang sungai dan juga untuk berphoto. Jembatan ini berupa jembatan gantung dengan maksimal yang menyeberang secara bersamaan 3 orang saja, jadi harus bergantian dengan pengunjung lain.
Suasana Curup Gangsa yang masih alami dengan pephonan yang hijau. |
Kalau sudah berada di seberang sungai kita bisa mendekati lokasi jatuhnya air secara lebih dekat. Di sini pemandangan air terlihat lebih memukau, kelembaban air sangat tinggi dari embun-embun yang berasal dari air yang jatuh. Kita bisa melihat riaknya air yang jatuh bersama dengan suara gemuruh air. Tempat yang sangat nyaman untuk mendapatkan inspirasi bagi seorang penyair.
Airnya demikian jernih dan bersih. Sangat segar dan dingin kalau kita sentuh atau atau kalau sudah menyiapkan pakaian ganti bisa berendam dan menikmati segarnya air gunung yang masih alami. Apalagi kalau kita berada langsung dibawah limpahan air yang jatuh dari atas dan langsung terkena badan kita, rasanya seperti di pijit-pijit dengan air nan segar.
Selamat menikmati wisata! Jarak yang jauh kalau sudah sampai disini dijamin tidak akan menyesal. Apalagi kalau perjalanannya itupun sebagai sesuatu yang kita nikmati.
The Indonesia Adventure Team Writter
Tag : Curup Gangsa, Wisata Air, air terjun gangsa, Way Kanan, kasui, wisata air terjun, Wisata Way Kanan