Citra rasa seni di Nusantara sudah ada sejak masa lalu, bahkan mungkin sudah ada sejak zaman pra sejarah, walaupun pembuktiannya semakin sulit. Tetapi jejak sejarah masa lalu telah mencatat bahwa alat musik gamelan memang sudah ada pada masa lalu di Nusantara kita ini. Rasa cipta dan karsa manusia dalam bentuk suara musik hasil dari perpaduan alat musik gamelan mengiringi perjalanan hidup sebagai sarana pemenuhan
keperluan sakral dan seni pada tradisi dan budaya Nusantara pada masa lalu.
Gamelan merupakan alat musik Jawa yang menonjolkan demung, saron, peking, gambang, kendang, dan gong. Alunan instrumen gamelan merupakan satu kesatuan nada dan ritme yang menyatu dalam irama bersama. Suara musik dari gamelan menjadi pengirim dari tarian, pagelaran, atau menjadi pengiring dari nyanyian sinden. Sindhén adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi mengiringi orkestra gamelan. Gamelan juga biasa untuk mengiringi pagelaran wayang kulit yang biasa diadakan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Juga daerah lain di Nusantara yang banyak komunitas adat Jawa.
Gamelan sejatinya memiliki sejarah yang panjang sepanjang sejarah dari budaya dan tradisii masyarakat Jawa. Berbagai bukti menunjukkan budaya musik Jawa berupa gamelan sudah banyak bukti-bukti yang dapat dilihat dalam berbagai relief candi-candi dan prasasti. Seperti relief-relief yang ada di Candi Borobudur yang menampilkan beberapa pertenjukkan yang menggunakan alat musik, termasuk bentuk pertunjukkannya, alat musik yang digunakan bahkan latar belakang dari pertunjukkannya pun ada dalam penggambaran relief-relief itu.
Contoh perkembangan budaya musik dan alat musik di Nusantara di Pulau Jawa sudah sangat tua. Masyarakat Jawa sudah mengenal musik dan alat musik sejak lama. Budaya dengan penggunaan alat musik didukung oleh masa klasik zaman Hindu dan Buddha di Jawa. Budaya alat musik pada masa lalu bisa ditelusuri lewat artefak-artefak yang bisa kita jumpai sekarang.
Bukti-bukti arkeologi menunjukkan budaya musik pada zaman klasik khususnya di era peradaban Mataram Kuno bisa dilihat dari relief yang tertera di dinding candi Prambanan dan arca dewa-dewi. Ragam artefak menyajikan berbagai bukti bahwa alat musik sudah ada sejak lama.
Salah satu bukti seperti arca Dewi Kesenian yang asli terbuat dari perunggu, berukuran kecil, dan ditemukan di Desa Surocolo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kini, arca-arca tersebut disimpan di kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bukti lain dari banyak bukti tentang tradisi gamelan di Nusantara yaitu berupa ditemukannya naskah rontal asli terbuat dari daun-daun tal. Naskah ini ditulis pada sekitar abad 14 Masehi. Text naskah ditulis dalam 127 lembar daun dan berisi 33 pupuh. Bentuk simbol tulisan berupa huruf Jawa Pertengahan. Naskah itu berisi cerita Panji yaitu kisah roman antara Raden Panji Asmarabangun dari kerajaan Kuripan dengan Dewi Sekartaji dari kerajaan Daha. Naskah tek menceritakan pertemuan yang romantis itu diiringi lagu dan musik sejenis gamelan.
Beberapa bukti itu contohnya alat musik gamelan Jawa yang merupakan budaya asli masyarakat Jawa masa lalu. Sampai sekarang ini terbukti tidak ada gamelan yang persis sama seperti gamelan Jawa di negara-negara lain.
Perangkat musik gamelan yang lengkap terdiri dari beberapa gabungan alat musik, seperti; kendang, bonang, bonang penerus, demung. saron, peking, saron, kenong dan ketuk, slenthem dan gender. Alat musik ini menonjolkan gambang,
metalofon, gendang, dan gong.
Irama musik gamelanlembut dan khas. Demikian juga alat musik angklung, gamelan harus dimainkan bersama dalam sebuah komposisi musik. Kebersamaan dalam bermain merupakan cerminan dari keselarasan, keharmonisan, dan kerja sama untuk mendapatkan irama yang dinamis dan menarik.
Alat musik gamelan asli tradisi masyarakat Jawa di masa Mataram Kuno yang sudah memiliki citra rasa seni yang tinggi. Beberapa candi dari Mataram Kuno telah menjadi bukti otentik tentang asal usul gamelan Jawa. Walaupun Hindu berasal dari India, tetapi tidak ada bukti otentik tentang gamelan di India. Masyarakat di India tidak pernah mengenal gamelan baik dari masa lalu, juga sampai masa kini. Walaupun berbagai Dewa-Dewi Hindu di kaitkan dengan alat musik gamelan, tetapi ini sifatnya hanya budaya lokal di Jawa.
Perkembangan budaya alat musik gamelan semakin pesat pada masa Kerajaan Majapahit mencapai kejayaan di masa Hayam Wuruk dan Maha Patih Gajah Mada berkuasa. Masa ini mendukung perkembangna budaya gamelan tersebar ke berbagai tempat di seluruh wilayah Majapahit. Perkembangan dan tradisi gamelan masih terus terjaga sampai ke Kesultanan Mataram yang berpusat di Di Yogyakarta hingga kini.
Karena ketenaran gamelan, Pemerintah berencana untuk mengajukan gamelan sebagai warisan budaya dunia ke PBB dan UNESCO. Ada beberapa bukti bahwa budaya gamelan berasal dari asli budaya Jawa.
Tag. : Gamelan, seni gamelan, budaya gamelan, tradisi gamelan, budaya gamelan, alat musik gamelan, gamelan di yogyakarta, gamelan di jawa, gamelan jawa, wayang dan gamelan, pengirim tarian jawa, wisata seni, budaya, Wisata Budaya
Gamelan merupakan alat musik Jawa yang menonjolkan demung, saron, peking, gambang, kendang, dan gong. Alunan instrumen gamelan merupakan satu kesatuan nada dan ritme yang menyatu dalam irama bersama. Suara musik dari gamelan menjadi pengirim dari tarian, pagelaran, atau menjadi pengiring dari nyanyian sinden. Sindhén adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi mengiringi orkestra gamelan. Gamelan juga biasa untuk mengiringi pagelaran wayang kulit yang biasa diadakan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Juga daerah lain di Nusantara yang banyak komunitas adat Jawa.
Gamelan Jawa di Komplek Wisata Candii Borobudur. |
Contoh perkembangan budaya musik dan alat musik di Nusantara di Pulau Jawa sudah sangat tua. Masyarakat Jawa sudah mengenal musik dan alat musik sejak lama. Budaya dengan penggunaan alat musik didukung oleh masa klasik zaman Hindu dan Buddha di Jawa. Budaya alat musik pada masa lalu bisa ditelusuri lewat artefak-artefak yang bisa kita jumpai sekarang.
Seperangkat alat musik Gemelan Jawa. |
Bukti-bukti arkeologi menunjukkan budaya musik pada zaman klasik khususnya di era peradaban Mataram Kuno bisa dilihat dari relief yang tertera di dinding candi Prambanan dan arca dewa-dewi. Ragam artefak menyajikan berbagai bukti bahwa alat musik sudah ada sejak lama.
Salah satu bukti seperti arca Dewi Kesenian yang asli terbuat dari perunggu, berukuran kecil, dan ditemukan di Desa Surocolo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kini, arca-arca tersebut disimpan di kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bukti lain dari banyak bukti tentang tradisi gamelan di Nusantara yaitu berupa ditemukannya naskah rontal asli terbuat dari daun-daun tal. Naskah ini ditulis pada sekitar abad 14 Masehi. Text naskah ditulis dalam 127 lembar daun dan berisi 33 pupuh. Bentuk simbol tulisan berupa huruf Jawa Pertengahan. Naskah itu berisi cerita Panji yaitu kisah roman antara Raden Panji Asmarabangun dari kerajaan Kuripan dengan Dewi Sekartaji dari kerajaan Daha. Naskah tek menceritakan pertemuan yang romantis itu diiringi lagu dan musik sejenis gamelan.
Beberapa bukti itu contohnya alat musik gamelan Jawa yang merupakan budaya asli masyarakat Jawa masa lalu. Sampai sekarang ini terbukti tidak ada gamelan yang persis sama seperti gamelan Jawa di negara-negara lain.
Alat musik gong, salah satu pendukung dari Gamelan Jawa. |
Irama musik gamelanlembut dan khas. Demikian juga alat musik angklung, gamelan harus dimainkan bersama dalam sebuah komposisi musik. Kebersamaan dalam bermain merupakan cerminan dari keselarasan, keharmonisan, dan kerja sama untuk mendapatkan irama yang dinamis dan menarik.
Seperangkat alat musik gamelan milik Kesultanan Yogyakarta. |
Alat musik gamelan asli tradisi masyarakat Jawa di masa Mataram Kuno yang sudah memiliki citra rasa seni yang tinggi. Beberapa candi dari Mataram Kuno telah menjadi bukti otentik tentang asal usul gamelan Jawa. Walaupun Hindu berasal dari India, tetapi tidak ada bukti otentik tentang gamelan di India. Masyarakat di India tidak pernah mengenal gamelan baik dari masa lalu, juga sampai masa kini. Walaupun berbagai Dewa-Dewi Hindu di kaitkan dengan alat musik gamelan, tetapi ini sifatnya hanya budaya lokal di Jawa.
Seperangkat alat musik gamelan milik Kesultanan Yogyakarta yang disimpan dalam keraton. |
Perkembangan budaya alat musik gamelan semakin pesat pada masa Kerajaan Majapahit mencapai kejayaan di masa Hayam Wuruk dan Maha Patih Gajah Mada berkuasa. Masa ini mendukung perkembangna budaya gamelan tersebar ke berbagai tempat di seluruh wilayah Majapahit. Perkembangan dan tradisi gamelan masih terus terjaga sampai ke Kesultanan Mataram yang berpusat di Di Yogyakarta hingga kini.
Karena ketenaran gamelan, Pemerintah berencana untuk mengajukan gamelan sebagai warisan budaya dunia ke PBB dan UNESCO. Ada beberapa bukti bahwa budaya gamelan berasal dari asli budaya Jawa.
Tag. : Gamelan, seni gamelan, budaya gamelan, tradisi gamelan, budaya gamelan, alat musik gamelan, gamelan di yogyakarta, gamelan di jawa, gamelan jawa, wayang dan gamelan, pengirim tarian jawa, wisata seni, budaya, Wisata Budaya