Salah satu candi terbesar di Indonesia adalah Candi Prambanan selain Candi Borobudur. Komplek Candi Hindu Perambanan atau disebut juga sebagai Candi Roro Jonggrang di bangun pada tahun 850 Masehi oleh Raja Balitung Maha Sambu dari Wangsa Sanjaya. Nama asli Candi Prambanan adalah Candi Siwagrha, berdasarkan Prasasti Siwagrha. Pembangunan Candi Prambanan ini setelah seabad pembangunan Candi Borobudur oleh Samaratungga, Raja Mataram Kuno.
Sejatinya belum dapat dipastikan kapan pembangunan Candi Prambanann dilakukan bisa jadi pembangunan yang dilakukan lebih tua dari 850 Masehi. Perkiraan ini berdasarkan adanya Prasasti Siwagrha yang tersimpan di Musium Nasional di Jakarta. Di dalam Prasasti Siwagrha ada tulisan angka tahun 778 Saka atau 856 Masehi yang diklaim para sejarawan sebagai tahun penulisannya. Pembuatan prasasti tersebut atas perintah Rakai Pikatan, salah satu Raja Medang Mataram.
Puncak Candi Siwa di Komplek Candi Prambanan |
Demikian panjangnya masa pembangunan Candi Prambanan sehingga pembangunan itu diteruskan oleh anak Rakai Pikatan yang kemudian menjadi raja selanjutnya dari Medang Mataram, yaiut Balitung Maha Sambu yang menjadi raja ke-7 dari Kerajaan Medang dan sekaligus raja ke-2 dari Kerajaan gabungan Medang Mataram.
Seorang turis sedang turun dari Candi Siwa di Komplek Candi Prambanan |
Rakai Pikatan memperistri seorang Ratu dari kerajaan yang Mataram Kuni yang bernama Pramodhawardhani yang saat itu sebagai putri Mahkota karena tidak mempunyai seudara lelaki kandung keturunan dari Raja Mataram Kuno, Samaratungga dari dinasti Syailendra. Wangsa Sailandra inilah yang membangun Candi Borobudur.
Posisi kompleks candi ini terletak di tengah-tengah antara DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, yaitu antara Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Letak Candi Prambanan berada di dua kecamatan dengan nama yang sama yaitu Kecamatan Prambanan Provinsi Yogyakarta dan Kecamatan Prambanan yang masuk nomenklatur Jawa Tengah.
Area spot photo terbaik untuk mendapatkan gambar keseluruhan Candi Prambanan |
Secara administrasi Komplek Prambanan berada di dua desa yaitu; Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman dan Desa Tiogo, Kecamatan Prambanan, Kabupten Klaten. Komplek Candi Prambanan berjarak sekitar 17 Km dari Kota Yogyakarta yang berada di timur, dan berjarak 120 km ke arah Kota Semarang yang berada di selatan.
Gerbang Candi Siwa |
Bahan utama pembuatan Candi Prambanan adalah batu andesit untuk bagian luar, atas dan dinding. Batu andesit didapatkan dari gunung atau perbukitan. Batu andesit berwarna hitam dan sangat keras, kuat dan tahan terhadap perubahan iklim. Batu andesit juga digunakan di Candi Borobudur.
Sedangkan untuk fondasi dan struktur tulang utama menggunakan batu putih. Proses penyatuan struktur candi dengan menggunakan kunci-kunci dari batu itu sendiri yang saling mengait. Proses penyatuan sama sekali tidak menggunakan sejenis semen atau tanah, semua ikan atas kekuatan interlock.
Candi Prambanan di Bangun dengan Teknologi Tinggi
Candi Prambanan memiliki konstruksi yang detail dan sulit. Petunjuk penggunaan teknologi yang sudah tinggi. |
Melihat dari konstruksi dan arsitekturnya candi yang terindah di Asia Tenggara itu demikian rumit dan canggih. Jelas pembangunan Candi Prambanan dilakukan oleh orang-orang yang sangat ahli pada masa itu. Kecil kemungkinan hanya dilakukan oleh rakyat biasa.
Relief pada dinding-dinding candi yang rumit seakan dicetak dengan teknologi 3D |
Dilihat dari presisi bentuk-bentuk bangunan yang tepat, hitungan matematis arsitektur, relief yang detail dan berdasarkan kisah-kisah sejarah, dan banyaknya jumlah candi-candi yang mengitari candi utamanya, yaitu Candi Siwa. Bisa diperkirakan bahwa orang-orang yang terlibat dalam pengembangan konstruksi candi saat itu sudah memiliki teknologi yang mumpuni. Ini bukti bahwa budaya kita pada masa lalu sudah sangat tinggi.
Hal yang belum dapat dijelaskan juga mengenai bagaimana para pembuat candi menyusun batu-batu itu sehingga terkait dan interlock antar satu dan lainnya, seperti menyusun sebuah puzzle yang sulit. Ini bahkan lebih sulit dari puzzle karena melibatkan jumlah batu yang sangat banyak. Satu lagi pertanyaan kita mengenai bagaimana memindahkan batu-batu berat pada posisi-posisi tinggi dipuncak-puncak candi.
Sebagai gambaran arca Agastya atau yang disebut juga Syiwa Mahaguru adalah batu tunggal yang tingginya 5 meter. Bagaimana menempatkan batu besar ini pada puncaknya pada masa lalu? Sedangkan pada masa pemugaran saja harus menggunakan alat berat sejenis eskapator untuk mengangkatnya. Ini tentu dilakukan bukan oleh rakyat biasa tetapi para ahli bangunan yang sudah canggih pada masa itu.
Candi Prambanan Menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO
Candi Prambanan masuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan merupakan candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan candi Prambanan yang luar biasa sulit dan artistic menunjukkan kemajuan ilmu arsitek pada masa itu. Candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter yang menjadi sentral dari candi-candi lainnya yang berada di sekitarnya. Candi termegah di Asia Tenggara menjadi daya tarik wisatawan dari manca Negara.
Gerbang keluar komplek Prambanan dphoto dari taman hijau |
Penemuan Awal Candi Prambanan
Penemuan dan mulai dipugarnya memang tidak terlepas dari peran bangsa Belanda dan Inggris yang pada waktu masa itu menjadi penguasa di Nusantara. Awal penemuannya pada tahun 1733 oleh CA. Lons seorang pegawai VOC Belanda saat menjalankan tugas dari Gubernur Coyet untuk menjadi asisten dalam perjalanan dari Semarang ke Kartasura untuk melakukan pertemuan di Keraton Mataram.
Kondisi awal penemuan candi masih sulit untuk melihat secara jelas karena banyak tertutup oleh tanah, abu gunung, pasir dan semak-semak belukar yang sangat lebat. Tetapi posisi batuan-batuan yang terlihat berbentuk dan sistematis menunjukkan bahwa itu adalah sebuah bangunan candi.
Penemuan ini sangat menarik perhatian dunai dan jadi perhatian banyak pihak setelah Inggris Raya menguasai beberapa wilayah Jawa yang dipercayakan oleh Ratu Inggris ke Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal Inggris untuk Pulau Jawa pada tahun 1811.
Informasi mengenai penemuan runtuhan candi Prambanan membuat Thomas Stamford Raffles penasaran dan ingin mendapatkan informasi mengenai keberadaan penemuan candi-candi yang sangat bersejarah itu. Raffles mengirimkan surveyor yang bernama Colin Mackenzie untuk melihat komplek penemuan candi secara langsung. Serta Raffles juga meminta untuk segera melakukan berbagai tahapan penelitian dan eskavasi.
Banyak Batu-Batu Candi Prambanan yang Hilang
Sayangnya masa Inggris tidak lama dan kembali ke Hindia Belanda, sehingga berpuluh-puluh tahun belum ada penyelidikan dan eskapasi, tepatnya bahkan sampai tahun 1864. Apalagi sampai pada tahap restorasi candi. Pada masa penjajahan Belanda ini juga terjadi praktek penjarahan batu candi, ukiran. relief dan araca-arca.
Batu-batu asli runtuhan candi itu juga diletakkan sembarangan bahkan yang paling parah pada masa Isaäc Groneman yang meletakkan batu-batu itu secara sembarangan di Kali Opak yang berada di wilayah selatan dari reruntuhan candi.
Pada masa ini banyak sekali arca-arca yang hilang diambil oleh bangsa Belanda untuk dibawa ke Nederland atau hanya sekedar hiasan untuk dipajang ditaman. Warga-warga sekitar juga ada yang menjadikan batu candi ini sebagai fondasi rumah atau keperluan lainnya.
Permulaan Ekskavasi dan Pemugaran Candi Prambanan
Saat kondisi runtuhan batu candi semakin memprihatinkan N.W. Hoepermans melaporkan beberapa kejadian terkait hilang dan semakin berkurangnya batu-batu di komplek candi Prambanan. Bahkan ada temuan penggunaan batu-batu itu untuk hal yang tidak ada hubungannya dengan ekskavasi. Laporan ini disambut oleh Gubernur Jendral di Batavia untuk membentuk nomenklatur jawatan arkeologi.
Akhirnya pada tahun 1918 jawatan yangt bernama Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) dibentuk yang operasionalnya di percayakan kepada P.J. Perquin. Barulah pemugaran dalam usaha untuk mengembalikan ujudnya kembali seperti semula baru mulai dilakukan, tetapi belum menggunakan metode yang sistematis pada umumnya pemugaran dilakukan.
Runtuhan candi Prambanan yang belum sempat di pugar |
Pemugaran yang serius dan sistematis dimulai pada tahun 1926 oleh De Haan. Sayang tahun 1930 De Han meninggal sehingga pemugaran sempat terhenti sejenak yang kemudian dilanjutkan oleh Ir. V.R. van Romondt pada tahun 1931 sampai dengan 1942.
Pemugaran sebagian Komplek Candi Prambanan masih belum selesai |
Setelah Jepang masuk dan berkuasa di Tanah Air, kondisi pemugaran berubah total. Untungnya Nippon masih mendukung pemugaran tersebut yang dilakukan oleh kalangan putra Indonesia sendiri. Sampai akhirnya pada tahun 1945 Jepang keluar.
Pemerintah Hindia Belanda melalui Dinas Kebudayaan Hindia-Belanda meneruskan proses pemugaran sampai tahun 1949. Pada tahun 1950 proses pemugaran kembali dilakukan oleh bangsa kita sendiri yang dilakukan secara bertahap sampai sekarang ini. Saat ini Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta melakukan pemugaran Candi Perwara di kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta.
Kemampaun para ahli arkeolog Indonesia dalam proses pemugaran candi sudah diakui dunia, sebagai buktinya dalam proses pemugaran Angkor Wat di Kamboja dipercaya untuk ikut dalam proses pemugaran tersebut. Teknik pemugaran manual yang biasa digunakan oleh ahli di Indonesia juga dianggap cukup aman dan tidak merusak situs bersejarah.
Wisatawan Candi Prambanan tidak tergangu dengan proses pemugaran yang terus berjalan |
Perluasan Area Cagar Sejarah Candi Prambanan
Pada masa Presiden Soeharto keluar kebijakan untuk memperluas area cagar sejarah agar kondisi situs dapat lebih terjaga dan menjadikan komplek Prambanan sebagai destinasi wisata yang menarik dan rapi. Pelaksanaan perluasan dimulai tahun 1990 dengan memindahkan pemukiman, pasar dan kawasan persawahan ke tempat lain. Sehingga luas komplek Candi Prambanan menjadi 39,8 ha.
Untuk menjadikan area Komplek Candi Prabanan lebih menarik dan enak untuk menjadi kawasan wisata maka dibuat jug a taman-taman hijau. Sekaligus untuk memberikan kesempatan berusaha kepada penduduk sekitarnya dengan menjual souvenir Pemerintah juga membangun pusat penjualan l souvenir dan lain-lain di dalam Komplek Prambanan dengan penataan yang terpisah dari lokasi cagar.
Spot Wisata Dalam Komplek Prambanan
Salah satu fasilitas yang menarik untuk keliling komplek candi yang luas kita bisa menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi seperti kereta wisata. Dengan kereta wisata ini kita dapat melihat area dan candi-candi yang letaknya sangat jauh dari gerbang masuk dan juga dari area utama candi. Harga tiket untuk naiknya hanya Rp. 10.000,-.
Untuk berkeliling kita juga bisa menggunakan sepeda yang sudah tersedia sepeda sewaan di dalam komplek dengan biaya sewa Rp. 20.000,-. Kalau kita ingin mengambil spot photo untuk melihat candi-candi lain maka paling cocok menggunakan sepeda ini karena lebih praktis dan fleksibel, berbeda dengan menggunakan kereta wisata yang hanya memambil photo dari dalam kendaraan saja.
Bagi yang suka mendalami sejarah dan ingin tahu lebih jauh mengenai sejarah Candi Prambanan, didalam komplek ini juga ada Musium Candi Prambanan. Di dalamnya banyak koleksi-koleksi peninggalan Candi Prambanan dan juga Kerajaan Medang atau Mataram Kuno.
Kalau anda ingin mendapatkan wisata budaya berupa tari dan teatrikal maka nonton Sendratari Ramayana didalam komplek ini sangat menarik. Pementasan dimulai pada pukul 20.00 – 22.00 WIB yang digelar pada panggung terbuka Trimurti.
Photografer : Azzahra R.
TheIndonesiaAdventure.com Team Writter
Referensi :
- kebudayaan.kemdikbud.go.id
Tag: Candi Prambanan, Sejarah Candi, Prambanan, wisata prambanan, pemugaran Candi Prambanan, pemugaran candi