Di Kawasan Pangandaran, tidak saja merupakan kawasan pantai, tapi juga terdapat kawasan cagar alam seluas 530 Hektar yang didalamnya terdapat Goa-Goa Alam yang terbentuk ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Goa-goa ini adalah bagian dari kehidupan pada masa pra sejarah. Kawasan ini terletak di koordinat 7°42,366'S 108°39,332'E yang merupakan Kawasan Konservasi Pangandaran.
Terdapat pula Goa Jepang sebagai tempat persembunyian tentara Nippon tatkala mendapat serangan tentara Sekutu pada saat Perang Dunia II.
Destinasi ini merupakan Taman Nasional yang dilindungi oleh Pemerintah. Banyak sekali flora dan fauna yang bergerak bebas disini. Seperti monyet-monyet yang terlihat selama perjalanan di wilayah cagar alam ini. Selain itu ada lutung, kijang, kelelawar, landak dan masih banyak lagi. Tetapi sebenarnya berbagai binatang ini pada umumnya bukan habitat asli, tetapi kiriman dan dipelihara oleh Petugas Cagar. Pengunjung tidak diperkenankan untuk mengganggu apalagi mengambil atau memburunya.
Lokasi ini juga adalah areal bagi banyak penelitian, baik itu penelitian sejarah pra sejarah diwilayah ini, dan juga mengenai kekayaan biologis dari flora dan fauna yang ada di kawasan ini. Beberapa yang menjadi objek penelitian sejarah seperti goa-goa alam dan buatan Jepang yang ada disini dan juga sebuah situs Batu Kalde yang merupakan warisan masa pra sejarah pada masa megalith.
Kondisi menuju gua masih sangat hijau dengan pepohonan yang rapat. Iklim di sekitar sini juga sejuk dan udara masih sangat segar. Bagi yang ingin melepas kepenatan ibu kota rasanya cocok untuk datang ke tempat wiata seperti ini, sambil memperbanyak koleksi photo-photo wisata.
Goa Alam yang terbentuk itu didalamnya terdapat bebatuan stalagtit (endapan berbentuk batuan keras) dan batu-batuan granit yang menggantung di langit-langit goa. Bantuan granit itu bila disorot dengan lampu senter, akan mengeluarkan cahaya yang indah.
Terdapat empat buah goa, yaitu meliputi : Goa Lanang, Goa Rengganis, Goa Sumur Mudal, dan Goa Miring.
Disbut Goa Lanang karena didalamnya terdapat bantuan endapan yang berbentuk seperti kemaluan laki-laki. Disebut goa Rengganis, karena disana terdapat sumber mata air jernih dan tawar yang konon dahulunya menjadi tempat Dewi Rengganis mandi ketika abad kerajaan Sunda yang berpusat di Ciawi Ciamis.
Disebut Goa Miring, karena kalau masuk kedalamnya harus memiringkan badan sejauh 30 meter dan bila tidak, maka tidak akan bisa masuk. Kemudian, disebut Goa Sumur Mudal, karena didalamnya terdapat sumber air yang terus-menerus menetes dan ketika ditampung dengan enber atau tempat lainnya akan “mudal”, airnya tumpah karena penuh.
Tag. : alam, cagar alam, wisata pangandaran, gua pangandaran, pantai pangandaran, destination jabar, jabar, Jawa Barat, pangandaran, pantai, situs, Wisata Jabar, wisata pantai, Wisata Jawa Barat
Batu-batu stelaktit di dalam gua Pangandaran, Jawa Barat. |
Terdapat pula Goa Jepang sebagai tempat persembunyian tentara Nippon tatkala mendapat serangan tentara Sekutu pada saat Perang Dunia II.
Destinasi ini merupakan Taman Nasional yang dilindungi oleh Pemerintah. Banyak sekali flora dan fauna yang bergerak bebas disini. Seperti monyet-monyet yang terlihat selama perjalanan di wilayah cagar alam ini. Selain itu ada lutung, kijang, kelelawar, landak dan masih banyak lagi. Tetapi sebenarnya berbagai binatang ini pada umumnya bukan habitat asli, tetapi kiriman dan dipelihara oleh Petugas Cagar. Pengunjung tidak diperkenankan untuk mengganggu apalagi mengambil atau memburunya.
Lokasi ini juga adalah areal bagi banyak penelitian, baik itu penelitian sejarah pra sejarah diwilayah ini, dan juga mengenai kekayaan biologis dari flora dan fauna yang ada di kawasan ini. Beberapa yang menjadi objek penelitian sejarah seperti goa-goa alam dan buatan Jepang yang ada disini dan juga sebuah situs Batu Kalde yang merupakan warisan masa pra sejarah pada masa megalith.
Kondisi menuju gua masih sangat hijau dengan pepohonan yang rapat. Iklim di sekitar sini juga sejuk dan udara masih sangat segar. Bagi yang ingin melepas kepenatan ibu kota rasanya cocok untuk datang ke tempat wiata seperti ini, sambil memperbanyak koleksi photo-photo wisata.
Goa Alam yang terbentuk itu didalamnya terdapat bebatuan stalagtit (endapan berbentuk batuan keras) dan batu-batuan granit yang menggantung di langit-langit goa. Bantuan granit itu bila disorot dengan lampu senter, akan mengeluarkan cahaya yang indah.
Bebatuan stalatit yang usianya sudah ribuan tahun didalam gua Pangandaran, Jawa Barat. |
Terdapat empat buah goa, yaitu meliputi : Goa Lanang, Goa Rengganis, Goa Sumur Mudal, dan Goa Miring.
Disbut Goa Lanang karena didalamnya terdapat bantuan endapan yang berbentuk seperti kemaluan laki-laki. Disebut goa Rengganis, karena disana terdapat sumber mata air jernih dan tawar yang konon dahulunya menjadi tempat Dewi Rengganis mandi ketika abad kerajaan Sunda yang berpusat di Ciawi Ciamis.
Disebut Goa Miring, karena kalau masuk kedalamnya harus memiringkan badan sejauh 30 meter dan bila tidak, maka tidak akan bisa masuk. Kemudian, disebut Goa Sumur Mudal, karena didalamnya terdapat sumber air yang terus-menerus menetes dan ketika ditampung dengan enber atau tempat lainnya akan “mudal”, airnya tumpah karena penuh.
Tag. : alam, cagar alam, wisata pangandaran, gua pangandaran, pantai pangandaran, destination jabar, jabar, Jawa Barat, pangandaran, pantai, situs, Wisata Jabar, wisata pantai, Wisata Jawa Barat